Perempuan Yazidi Terpaksa Harus Memakan Anaknya Sendiri

Seorang tawanan perempuan Yazidi Irak, sekaligus budak seks ISIS harus memakan daging anaknya sendiri yang baru saja berusia satu tahun. Hal ini dikarenakan dia sangatlah merasa lapar, sehingga dia tak sadar bahwa daging yang telah ia makan merupakan potongan daging anaknya sendiri yang sudah tewas terbunuh oleh ISIS.

Seperti yang dilansir oleh sindonews.com (28/06/17), dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh anggota parlemen Irak Vian Dakhill terhadap salah satu stasiun televisi Mesir hari Senin lalu, telah mengungkap kisah tentang perempuan Yazidi tersebut. Perempuan tersebut menceritakan semua itu setelah dirinya terbebas dari penyanderaan kelompok ISIS.

Menurut pendapat Dakhil, militan ISIS yang telah menjadikan perempuan Yazidi tersebut sebagai budak seks, telah membiarkan dirinya kelaparan selama kurang lebih tiga hari di dalam ruang bawah tanah di Irak. Militan ISIS membunuh anak lelakinya, serta memasak dagingnya dan di suguhkan kepada perempuan itu, ketika perempuan Yazidi ini kelaparan.

"Salah satu perempuan yang juga berhasil kita selamatkan dari ISIS mengungkapkan bahwa selama tiga hari ia ditahan di dalam sebuah ruang bahwa tanah tanpa minum dan makan," jelas Dakhil.

"Lalu para militan ISIS membawakan sepiring daging dan nasi. Dia makan semua makanan tersebut, sebab dia memang begitu lapar," tegas Dakhill seperti yang tertulis di Middle East Media Research Institute (27/06/17).

"Kita memasak daging anakmu yang berumur satu tahun itu, dan itulah yang baru saja kau makan," jelas militan ISIS setelah selesai makan.

Sejauh ini, kelompok ISIS selalu beranggapan bahwa para perempuan Yazidi itu merupakan seorang pemuja setan, lantaran mereka yang sering kali terlihat mempraktikkan sebuah ajaran agama kuno Yazidi. Kelompok ini seringkali menjadikan perempuan Yazidi yang mereka culik sebagai budak seks, bahkan kelompok tersebut juga sudah membunuh para warga dengan jumlah yang begitu banyak.