Perbedaan Nabi dan Rasul – Sebagian besar umat islam tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Nabi
dan Rasul. Ya, umumnya umat islam akan mendapatkan penjelasan tentang
hal ini sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar.
Namun ternyata tak semua umat islam mendapatkan penjelasan akan hal itu, bahkan ada pula yang belum mengerti perbedaan antara Nabi dan Rasul. Ya, mungkin semua itu karena adanya beberapa budaya asing yang kini sudah mulai tertanam dalam diri setiap masyarakat Indonesia.
Namun ternyata tak semua umat islam mendapatkan penjelasan akan hal itu, bahkan ada pula yang belum mengerti perbedaan antara Nabi dan Rasul. Ya, mungkin semua itu karena adanya beberapa budaya asing yang kini sudah mulai tertanam dalam diri setiap masyarakat Indonesia.
Sehingga budaya dan agama
sendiri sering terlupakan serta terabaikan, sama halnya dengan perbedaan
nabi dan rasul yang kini banyak orang yang tidak memahaminya, bahkan
ada pula yang tidak mau untuk memahaminya.
Bicara soal Nabi dan Rasul, kebetulan banget nih guys, karena pada artikel ini kita akan menjelaskan sejumlah perbedaan antara Nabi dan Rasul. Buat kamu yang belum begitu mengerti akan hal tersebut, mungkin bisa ikut menyimak penjelasan berikut ini.
Bicara soal Nabi dan Rasul, kebetulan banget nih guys, karena pada artikel ini kita akan menjelaskan sejumlah perbedaan antara Nabi dan Rasul. Buat kamu yang belum begitu mengerti akan hal tersebut, mungkin bisa ikut menyimak penjelasan berikut ini.
Pengertian Nabi dalam bahasa
arab, kata nabi berasal dari kata “Naba”. Seorang manusia bisa dikatakan
sebagai nabi apabila seseorang tersebut mendapatkan wahyu atau perintah
dari Allah SWT. Namun wahyu atau perintah tersebut tidak untuk
disampaikan pada umatnya.
Sedangkan rasul, dalam bahasa arab berasalah dari kata “irsal”. Irsal
sendiri berarti membimbing atau memberikan sebuah petunjuk. Seorang
manusia bisa dikatakan sebagai rasul apabila seseorang tersebut
mendapatkan wahyu atau perintah dari Allah SWT, dan diutus untuk
menyebarkan atau menyampaikan perintah tersebut pada umatnya.
Perbedaan Nabi dan Rasul
Sebagian besar umat islam tentu sudah mengetahui tentang perbedaan ini, namun sebagian umat islam lainnya mungkin saja belum begitu mengerti akan perbedaan tersebut.Nabi
Nabi adalah seorang manusia yang mendapatkan perintah atau wahyu dari Allah SWT, namun wahyu tersebut hanya untuk dirinya sendiri dan tidak diperintahkan untuk menyebarkan atau menyampaikan wahyu tersebut kepada orang lain. Ciri-ciri Nabi antara lain :
- Pada umumnya, Nabi mendapatkan wahyu dari Allah SWT bukan untuk orang lain, melainkan hanya untuk dirinya sendiri.
- Nabi ditugaskan untuk meneruskan serta memperkuat syariat dari Rasul.
- Nabi diutus untuk menghadapi sejumlah kaum yang sebelumnya telah beriman.
- Adam merupakan Nabi yang pertama.
- Nabi berjumlah begitu banyak, bahkan mencapai ratusan ribu.
- Tak semua nabi itu rasul, namun semua rasul adalah nabi.
- Nabi hanya bisa mendapatkan wahyu dari Allah SWT lewat mimpinya.
- Terdapat sejumlah nabi yang mati karena dibunuh oleh kaumnya sendiri.
Rasul
Rasul adalah seorang manusia sekaligus nabi yang mendapatkan perintah
atau wahyu dari Allah SWT, dan diutus untuk menyebarkan atau
menyampaikan wahyu tersebut kepada orang lain. Ciri-ciri rasul antara
lain :
- Wahyu dari Allah SWT yang diterima oleh rasul berguna bagi setiap umatnya.
- Membawa suatu syariat baru ketika mendapatkan utusan dari Allah SWT.
- Rasul diutus untuk menghadapi sejumlah kaum kafir atau belum beriman.
- Nabi Nuh as merupakan rasul yang pertama.
- Semua rasul merupakan nabi.
- Wahyu dari Allah SWT bisa diterima oleh rasul lewat mimpi atau
lewat malaikat sekaligus. Bahkan rasul juga bisa melihat dan berbicara
dengan malaikat secara lansung.
- Allah SWT mengutus semua rasul untuk menghambat atau membatalkan segala jenis pembunuhan yang dilakukan oleh kaumnya.
Perbedaan Nabi dan Rasul Menurut Ibnu Abil ‘Izz al Hanafi
Sedangkan perbedaan nabi dan rasul menurut Ibnu Abil ‘Izz al Hanafi
adalah sosok yang mendapatkan wahyu atau perintah dari Allah SWT,
apabila wahyu tersebut diperuntukan bagi orang lain atau umatnya maka ia
bisa disebut rasul dan nabi. Sedangkan ia hanya mendapatkan wahyu untuk
dirinya sendiri dan bukan untuk umatnya, maka ia bisa disebut nabi.
Pasalnya semua rasul juga merupakan nabi, namun tidak semua nabi adalah
rasul.
Perbedaan Nabi dan Rasul Menurut Syeikh ‘Athiyah Saqar
Seorang manusia yang mendapatkan perintah atau wahyu dari Allah SWT
hanya untuk diamalkan saja dan tidak ditugaskan untuk menyebarkan
perintah atau wahyu tersebut dinamakan nabi. Sedangkan seorang manusia
yang mendapatkan perintah atau wahyu dari Allah SWT untuk diamalkan dan
untuk disebarkan ke semua umatnya dinamakan rasul. Seroang nabi belum
tentu rasul namun seorang rasul sudah pasti seorang nabi juga.
Tugas Rasul
Pada umumnya orang bisa dikatakan sebagai rasul lantaran dirinya
mendapatkan wahyu atau perintah dari Allah SWT dan diutus untuk
menyampaikannnya kepada orang lain. Selain itu, nabi juga memiliki
sejumlah utusan atau tugas lainnya, antara lain :
- Mengesakan dan mentauhidkan Allah SWT.
- Memberikan sejumlah peringatan dan sejumlah kabar gembira untuk semua umat manusia.
- Menyebarkan atau menyampaikan wahyu yang diterimanya dari Allah SWT kepada orang lain.
- Membenarkan atau menjelaskan tentang sejumlah perilaku dan
pemikiran yang salah serrta menyimpang. Misalnya kesyirikan yang pernah
terjadi pada orang-orang jahiliyah dalam jamannya.
Akhir Kata
Nah itulah pembahasan kita kali ini mengenai perbedaan nabi dan
rasul. Sungguh mulia bukan tugas-tugas yang diberikan Allah SWT kepada
semua rasul dan nabi. Semoga kedepannya kita bisa menjadi seorang
manusia yang lebih memahami akan agama kita sendiri, dan bisa
menjalankan apa yang sudah diperintahkan Allah SWT.
Semoga artikel ini bermanfaat dan mudah untuk dipahami. Jangan lupa
untuk membagikan artikel ini kepada teman-temanmu, supaya mereka juga
bisa memahami akan pembahasan kita kali ini. Tunggu apa lagi, bukannya
dalam islam berbagi itu indah dan merupakan salah satu amalan baik?
comment 0 komentar
more_vert